Sunday 27 May 2018

PUISI

Lampion Kehidupan
Di antara bintang-bingtang yang bercahaya
Sang rembulan asyik menyinari gelapnya malam
Gelap yang menylimuti kehidupan serba mimpi
Di lautan malam tenang terbesit ratapan mencengkram uluh hati
Ratapan bebatuan hitam kelam diam tak bisa bergumam
Bebatuan enggan berjalan tapi ingin berjalan
Kelam diantara malam yang penuh gelap gulita kehidupan
Sulit untuk bergerak, merangkak bahkan berteriak
Di antara pantulan cahaya bulan
Beribu angan digantungkan sebagai lampion kehidupan
Lampion pencerah kehidupan kearah keabadian
Di balik bebatuan hitam kelam
Terselip lampion-lampion kehidupan
Tapi……
Lampion kehidupan sebatas angan-angan belaka
Angan-angan yang sulit untuk diwujudkan
Ponorogo, Desember 2011
Erwin Purwanto
 
                                                                 iBU Pertiwi
Sekian lama aku termenung menyapa langit yang cerah
Aura panas menyapa penuh penindasan
Sekian lama aku tidur dipangkuan Ibu Pertiwi
Tak terasa air mata menetes membasahi bumi suci ini
Sekian lama berdiri di tengah lautan
Berjuta-juta gelombang menerjang penuh garang
Sekian lama aku nanti kedamaian di IBU pertiwiku
Namun berjuta warna menghiasinya
Berjuta Watak saling berteriak
Dimanakah letak perdamaian ini
Akankah setiap saat bermusuhan dengan saudara sendiri?
Akankah mereka tega makan daging saudara sendiri?
Kemanakah jati diri bangsa ini?
Apakah bosan, lalu pergi?
Apakah dilupakan, terus menghilang?
Oh Ibu pertiwiku…
Aku makan dari bagianmu
Aku minium dari airmu
Aku bernafas dari udaramu
Aku bersujud kepada Sang Pencipta di tanahmu
Akankah semua itu tak dirasakan sama sekali?
Akankah itu kata-kata yang hampa ?
Akankah rasa, cipta, dan karsa itu lenyap ?
Oh Ibu pertiwi…
Sekian juta tahun kau tetap kekar dan setia
Tapi…
Mereka yang baru saja seumur jagung sudah semena-mena padamu
Mereka merasa kuat tak tertandingi
Ponorogo, Februari 2012
Erwin Purwanto

No comments:

Post a Comment

Puisi

"Awan" Oleh:  Kang Win Awan mulai menylimuti matahari Cahaya panas kian menghilang Bak sirna dalam ke Hirupikukan Tak ada awan, t...