Thursday 10 May 2018

Makan dan Minum

Makan dan minum merupakan kebiasaan sehari-hari. Kebutuhan yang diperlukan tubuh agar tetap kuat menjalankan segala aktivitas. Selain maka dan minum untuk penghapus lapar dan haus, ialah memakan segala lini kehidupan yang telah terjadi, dari bangun samapai tidur kembali. Banyak hal bisa dimakan, peristiwa yang kita jalani setiap saat bahkan setiap detikpun, semua memiliki dan mempunyai pesan-pesan yang harus dipecahkan. Kita tanpa memecah apa yang terkandung di dalamnya, kita justru akan merugi besar. Memang sepintas tidak ada apa-apa, akan tetapi apabila kita mau menggali lebih dalam lagi dan mau membuka cakrawala pemikiran kita, baik secara ilmu pengetahuan ataupun keagamaan, pasti kita mengerti semua apa yang telah kita lewati.
Dunia memang membingungkan, kadang mendukung kita kadang kali menjrumuskan kita pada kenistaan. Kenikmatan yang sudah kita dapat, justru kita merasa kurang dan kurang serta selalau merasa kurang. Peristiwa yang terjadi atau permasalahan yang kita jalani pasti memiliki dan mempunyai tujuan, siapa yang mengadakannya ??? pastilah Tuhan yang Maha Bijaksana. Dengan teguran dan sapa-Nya yang berupa percikan peristiwa setiap detik, tak terasa kita dibimbing dan diarahkan kearah yang benar. Merasa atau tidak, menyakini atau tidak tergantung hati kita. Kekerasan hatilah yang membuat kita tak bisa membaca ayat-ayat Tuhan yang luar biasa yang setiap detik selalu menyertai hidup kita.
Dari alam kita bisa mengetahui betapa alam mempunyai nialai-nilai pembelajaran yang sangat besar sekali. Misalnya, ketika melihat pohon yang mana ketika malam merundukkan daun dan rantingnya ke bawah, ini mensyaratkan kita ketika saatnya beribadah kepada Tuhan yang harus dilaksanakan. Pada waktu siang Pepohonan berdidri kekar, daun-daun segar antusias memeasak makannannya untuk bertahan hidup, demikian juga manusia harus bisa memanfaatkan waktu yang ada untuk bekerja sungguh-sungguh untuk mendapatkan atau bisa makan untuk bertahan hidup.
Kita diberi akal dan pikiran oleh Tuhan Yang Maha Kuasa dan Bijaksana, kenapa kita tidak menggunakannya?. Apakah kita hanya duduk-duduk nyatai bisa bertahan hidup, Kan Gak..???? apapun bisa menjadi sumber rizki, tinggal kita mau tidak untuk memanfaatkan apa yang ada di dekitar kita. Ya … Kita harus bersungguh-sungguh untuk bertahan hidup apa lagi merubah nasib yang buruk menjadi baik itu semua butuh proses. Dan juga ber do’a kepada yang Maha Kuasa secara kontinyu. Dia-Lah yang mengatur segala gerak-gerik di dunia dan di langit, Dia-Lah yang mengusainya, kita sebagai makhluk yang amat kecil kita tak kuasa melawa-Nya. Kita harus tunduk dan patuh kepada Perintah dan larangan-Nya. Seering berjalannya waktu kita harus mampu memupuk keimanan kita serta pandai membaca ayat-ayat Tuhan.
Memang dalam perjalanan hidup ini membingungkan dan kerap membuat pusing, akan tetapi itulah hidup. Hidup itu apa? Untuk apa hidup ? Bagaimana menyelaminya? Mengapa hidup ? dan akan kemanakah setelah hidup? Sederet pertanyaan itulah yang seharusnya kita jawab untuk merasakan lezatnya hidup.
Bumbu kehidupan yang bercampur membuat hidup ini beraneka rasa. Terasa gurih seperti makan tempe keripik, terasa kenyal dan manis ketika kita makan permen karet, terasa pahit memakan obat atau jamu dan lain sebagainya. Kehidupan juga akan terasa gurih, manis, pahit, asam, asin, maupun tanpa ada rasa, dan itulah rasa kehidupan.
Tinggal kita bagaimana meramu dan meracik bumbu-bumbu itu. Diperlukan kepiawaian dan keahlian yang handal untuk meramunya. Memang sulit, tapi sebenarnya tidak sesulit apa yang kita bayangkan. Kata kuncinya adalah mau gak kita untuk meramunya menjadi sebuah masakan kehidupan yang lejat untuk dimakan sebagai kebutuhan kita.
Tentunya dibutukan sebuah referensi resep-resep untuk menyajikan sebuah menu kehidupan yang lezat. Maka dari itu, buku kecil ini lahir dari permasalahan-permasalahan yang hadir dihadapan kita dan selalu mengiringi langkah perjalanan hidup ini. Hidup itu apa ? Bagaimana menyelaminya agar terasa lezat? Kapan harus meramunya? Dan Bagaimana merasakan kelezatanya.
Ponorogo, 22 Oktober 2016
Salam Sukses Selalu
By Kang Win

"Penjara Suci"

"Penjara Suci"
Oleh: Kang Win
Dibalik penjara suci
Seakan teriak-teriak penuh koyak
Menentang kebiasaan akan hukuman
Berbuat diluar nalar
Bergumam akan teriakan nan hujatan
Perih diantara rintih
Keluh terasa perut tak penuh
Malas disela-sela ingin bebas
Semua bak hiruk pikuk bertabur kabur
Penjara suci
Bak tempat tercambuk tercekik nan tertindas
Tercambuk demi mengklupas mental krupuk
Tercekik demi menghalang mental licik
Tertindas demi menguliti malas
Bukan penjara akan hukuman
Bukan penjara akan kesalahan
Bukan penjara akan kejahatan
Melainkan
Penjara penggemblengan mental kemandirian
Penjara akan penanaman kebersamaan
Penjara akan arti kesederhanaan
Penjara akan arti sebuah perjuangan
Penjara akan arti sebuah harapan
Penjara akan arti keimanan nan ketaqwaan
Penjara Suci
Bukan untuk gengsi
Bukan untuk beradu emosi diri
Bukan untuk berlomba menonjolkan diri
Bukan untuk atasnama absensi
Bukan untuk proyek penjual ajaran Sang Illahi
Penjara suci
Akan berarti jika diikuti sepenuh hati
Akan berarti jika diikuti tanpa paksaan diri
Akan berarti jika diikuti dengan sadar diri
Akan berarti jika iikuti rasa khlas karena Sang Illahi Robi
22-06-2015
#Salam_Sukses_Selalu



/https://www.facebook.com/Wujudkanimajinasimu/

Puisi

"Awan" Oleh:  Kang Win Awan mulai menylimuti matahari Cahaya panas kian menghilang Bak sirna dalam ke Hirupikukan Tak ada awan, t...